Search This Blog

Wednesday, August 10, 2016

Isi Otak Kta Penentu Kesuksesan Kita Bukan Sistem Pendidikan Negara

Saat ini dunia pendidikan Indonesia sedang mengalami gejolak karena penggantian mentri pendidikan yang sebelumnya dijabat oleh Anies Baswedan menjadi Muhadjir Effendy. Yang menjadi sumber gejolak bukanlah penggantian menteri pendidikan tetapi sistem pembelajaran yang diajukan oleh menteri baru tersebut.

Menteri pendidikan mengajukan sistem pembelajaran full day school yang akan membuat semua siswa berada di sekolah mulai dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Peraturan ini menuai protes dari pihak siswa dan guru pengajar serta pihak sekolah yang bersangkutan.Mereka menggap sistem seperti ini tidak akan membuat mutu pendidikan di Indonesia tidak akan meningkat bahkan aka menjadi beban bagi siswa dan guru pengajarnya.





Uniknya di facebook dan beberapa media sosial lainnya banyak yang menolak keputusan menteri pendidikan yang baru ini dan memberikan postingan "SEKOLAH DI FIRLANDIA HANYA 5 JAM, TANPA PR DAN UJIAN NASIONAL". Sebenarnya mereka ingin memprotes keputusan tersebut dan membandingkan dengan negara lain. Saya katakan ini hal yang konyol. Mengapa demikian?

http://static.pulsk.com/images/2016/04/03/14596560915700959b8a7e4.jpeg 

Mari kita renungkan bagi yang melakukan protes dan pembandingan
  1. Setiap pagi kita bangun tidur sendiri atau dipaksa bangun oleh orang tua kita?
  2. Berangkat pagi dengan perasaan gembira atau terpaksa?
  3. Tiba di sekolah sering terlambat atau tepat waktu atau ada jeda waktu sebelum kelas dimulai?
  4. Saat pelajaran dimulai mata kita tertuju pada guru pengajar atau pada HP kita?
  5. Apa yang kita baca, pelajaran atau bbm, whatsapp, line, facebook, path, dll?
  6.  Hormatkah kita kepada pengajar kita?
  7. Saat ditegur guru kita membantah atau mendengarkan?
  8. Saat ditegur guru dituruti atau dilaporkan polisi dengan tuduhan tindakan tidak menyenangkan?
  9. Hubungan dengan teman, baik atau sering membangun kelompok-kelompok sendiri?
  10. Pulang sekolah, langsung pulang atau ke game center atau warnet atau kencan dengan pacar?
  11. Kita belajar kalau ada ulangan dan ujian saja atau secara konsisten baca buku setiap hari?
  12. Tugas rumah yang diberikan kita kerjakan atau kita hanya menyontek teman sekelas?
  13. Saat ujian atau ulangan kita sering menyontek dan membeli jawaban ujian ataukah kita dengan sungguh-sungguh belajar dan mempersiapkannya.
  14. Kalau jam istirahat kita gunakan untuk makan atau mencari pokemon?
  15. Berapa jamkah yang kita gunakan untuk maen pokemon, main game online atau untuk mencari bahan pelajaran yang tidak kita mengerti??
  16. Seberapa besar penghargaan kita terhadap biaya yang dikeluarkan orang tua kita untuk membayar uang sekolah?
  17. Apakah kita bisa dengan bangga memberikan pertanggungjawaban kita kepada orang tua kita tentang hasil belajar kita selama di sekolah?
Saya tidak setuju sistem full day school untuk tingkat Playgroup,TK dan SD. Sistem ini cocok untuk SMP kelas 3 atau kelas 9 ke atas. Mengapa demikian? Tingkat psikologis anak di bawah umur 14 ke bawah beda dengan anak umur 14 ke atas. Mereka butuh banyak istirahat dan jam bermain supaya tidak tertekan. Saya juga tidak ingin banyak anak kecil sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa karena stress dan gila seperti pada kasus anak umur 6 tahun sudah menjadi penghuni rumah sakit jiwa termuda.

Daya konsentrasi anak umur 5-10 tahun tidak lebih dari 1 jam. Anak umur 10-15 tahun daya konsentrasinya tidak lebih dari 2 jam. Sedangkan anak umur 15 tahun ke atas daya konsentrasinya sudah bisa 2 jam ditambah dengan psikologi mentalnya juga sudah lebih baik. Mereka sudah bisa diberi yang namanya tanggung jawab dan mereka harus melatih rasa tanggung jawab tersebut.

Yang jadi masalah bukan berapa jam kita harus belajar di sekolah tapi seberapa besar tanggung jawab kita akan pendidikan kita sendiri. Yang menjadikan kita sukses bukanlah sistem pendidikan di negara kita tapi pola pikir dan isi otak kita. Apa yang menjadi tujuan dan motivasi kita dalam bersekolah yang akan menentukan berhasil tidaknya kita di dunia kerja nantinya.

Jadi sebelum protes dan membandingkan dengan negara lain apalagi negara maju, kita intropeksi diri kita sendiri.

Salam sukeses.

No comments:

Post a Comment

Kenapa Setiap Menstruasi Selalu Sakit Nyeri?

Natesh pembalut Herbal Pembalut yang dipakai banyak perempuan di Indonesia sekaligus para artis serta selegram terkenal. Info lebih lanjut h...