Search This Blog

Monday, August 26, 2019

Sukses adalah keseimbangan

Sampai hari ini arti kesuksesan masih menjadi misteri terbesar. Banyak teori yang membahas kesuksesan. Teori-teori tersebut terus berkembang dan saling melengkapi. Tetapi banyak orang masih menganggap kesuksesan adalah banyak punya harta benda, populer, berkuasa dan punya banyak pasangan cantik dan tampan. 

Apakah benar seperti itu?

Mungkin benar tapi tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu ada teori lain yang saya temukan yang mungkin bisa menjadi pola pikir lain tentang kesuksesan.

Kesuksesan adalah sebuah keseimbangan.
Keseimbangan 8 macam aspek di dalam hidup kita sebagai manusia, yaitu
1. Keluarga bahagia
2. Tubuh sehat 
3. Bisnis atau karier yang berhasil
4. Spiritual yang harmonis
5. Relasi dengan sesama yang harmonis
6. Management keuangan yang sukses
7. Pengembangan diri secara personal dan professional
8. Rekreasi yang menyenangkan

Karena kesuksesan adalah sebuah keseimbangan maka kita tidak bisa mengejar atau mengedepankan hanya sebagian komponen dari 8 aspek itu. Jika mengejar hanya beberapa komponen maka akan terjadi ketimpangan di antara komponen tersebut. 
Wajar jika memang di dalam hidup ini ada komponen yang lebih tinggi nilainya dari yang lain tetapi jangan sampai terlalu signifikan. 

Apa ciri-ciri kalau hidup kita sudah seimbang?
1. Hati yang tenang. Kita jarang sekali kwatir akan masalah-masalah kecil dan bahkan akan masa depan kita.
2. Kesehatan yang prima. Kita jarang sakit dan selalu bersemangat dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari.
3. Hubungan kasih sayang yang erat. Tidak hanya dengan keluarga tapi dengan semua orang yang ada disekitar kita terjalin hubungan yang harmonis.
4. Sumber keuangan yang stabil. Tidak ada kekwatiran tentang keuangan kita.
5. Memiliki tujuan hidup dan impian yang berarti. Kita selalu berusaha untuk melakukan hal-hal positif bagi diri kita dan orang lain.
6. Pengendalian diri. Kita benar-benar kenal dengan diri kita sendiri baik kekuatan dan kelemahan kita.
7. Aktualisasi diri. Kita selalu berusaha untuk mencapai rekor baru demi mengembangkan potensi yang ada di dalam diri kita.

Sunday, August 25, 2019

Whatsapp Private Couching

Image result for coaching business


Bagi teman-teman yang baru membuka online shop baik di martketplace online atau sosial media.
Mungkin sudah sering mengikuti acara komunitas seller online tentang online shop tapi masih kurang paham.
Sudah baca buku tentang online shop juga belom dapat pemahaman.
Kami Richie membuka kelas private untuk membantu teman-teman yang baru membuka online shop yang membutuhkan pemahaman lebih.

materi :
1. Kenapa harus jualan di marketplace online dan sosmed bukan salah satu.
2. Perbedaan berdagang dan berbisnis online.
3. Bagaimana membuat order datang pada kita
4. Bagaimana menaikkan traffic di toko online kita.
5. Bagaimana cara service dalam menghadapai konsumen.
pendaftaran terbatas 5 orang

Admin 0899 593 7953
Richie Group


3 Level Dalam Berbisnis

Di dalam bisnis apapun ada 3 tahap
1. tahap peniru
tahap ini kita meniru orang lain yang sudah menjalankan bisnisnya dan berhasil dengan bisnisnya. Kemudian kita tiru cara dia dari jenis barangnya, cara jualnya dan cara promonya. Di tahap ini orang sering mengatakan "bagi tipsnya dong suhu saya masih newbie".

itu sangat normal kita butuh meniru sesuatu yang telah berhasil. Dan kita "berharap" banyak dengan apa yang kita tiru akan berhasil. Dan kebanyakan di tahap ini seleksi alamnya sangat cepat. Cepat muntaber alias mundur teratur tanpa berita.

2. tahap amatir
masih tetap meniru orang lain tapi kita analisa kenapa orang lain berhasil dan kita belom berhasil. Kalau memang barang atau jasa yang kita jual tidak sesuai dengan kemampuan dan keinginan kita maka kita harus segera ganti.
dan di sini kita mulai belajar dari sumber lain dengan lebih intensif.
pertahanan kita terhadap bisnis kita mulai terbentuk dan kita mulai bisa mengatur alur bisnis kita.

3. tahap profesional
kita melepaskan segala keterikatan kita dengan pihak lain. artinya bisnis ku itu urusan ku ga ada hubungannya sama orang lain. 100% tanggung jawab ku. Untung rugi maju mundur naik bangkrut semua karena hasil keputusan ku.
kita sudah mandiri di tahap ini. kita mulai belajar lebih dalam tentang bisnis kita. kita mulai merancang masa depan bisnis kita akan ke mana.
kita menetapkan program-program untuk bisnis kita sendiri.
kalau kita mungkin dikenalkan bisnis kita oleh orang lain maka kita harus berani berkata


"terima kasih karena telah memperkenalkan bisnis ini kepada saya selanjutnya bisnis ini adalah tanggung jawabku dan kamu saya anggap sebagai partner saya. dan saya tidak akan berharap apa-apa dari anda."

Ekonomi Baru - New Era

Selamat datang di tata ekonomi dunia baru!
Sadar tidak sadar ekonomi dunia saat ini telah berubah. Bagi yang menolak akan jadi malapeta tapi bagi yang sadar dan berubah maka ini akan jadi kesempatan emas.

Dalam 100 tahun terakhir standart kehidupan masyarakat ditentukan oleh kemajuan perusahan-perusahaan. Orang akan dihormati  dan aman berdasarkan perusahan tempat mereka bekerja. Jadi banyak orang mempelajari bagaimana menjadi pegawai yang baik.

Masyarakat akan belajar di sekolah dengan baik kemudian mencari pekerjaan ke perusahaan yang terkenal dan bekerja dengan baik selama 40 tahun serta diakhiri dengan masa pensiun yang menyenangkan. 

Akan tetapi beberapa dekade belakangan ini, pengabdian dan kesetiaan kepada perusahan sudah tidak berlaku di perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. Karena hal itu perilaku masyarakatpun berubah. Mereka belajar dengan rajin di sekolah, kemudian lulus dan mencari pekerjaan di perusahan yang mereka inginkan. Setelah beberapa tahun bekerja mereka berganti perusahaan lain yang menurut mereka lebih menguntungkan. Karena banyak perusahaan yang tidak bisa memberikan kenyamanan saat masa pensiun akhirnya mereka tetap bekerja.

Dunia sedang berubah dengan sangat cepat, saat ini orang dibayar dari apa yang mereka hasilkan bukan dari jam kerja mereka. Hal ini sudah mulai diterapkan seperti saat kita menggunakan jasa ojek online, tenaga pembersih online, pengantar makanan online dan masih banyak lagi. Dan pada akhirnya semua pekerjaan akan menerapkan sistem tersebut.

Dari sisi perusahan mereka juga membuat efisiensi dalam hal gaji pegawai. Mereka akan mengurangi gaji sedikit demi sedikit kemudian mereka akan menerapkan sistem komisi dan target pekerjaan untuk bisa mendapatkan gaji yang lebih bagi pegawai mereka. Hal ini terjadi karena persaingan semakin ketat dan perkembangan tekologi mulai menggantikan tugas manusia.

Kita harus mempersiapkan diri untuk hal-hal tersebut dengan terus menggali potensi kita agar kita tetap bisa fight menghadapi perubahan ekonomi saat ini. Atau kita bisa mulai membuka bisnis kecil dan kita bina secara serius. Pada waktunya bisnis kita bisa kita andalkan untuk menggantikan pekerjaan lama kita.

5 Kelompok Pekerjaan

Pekerjaan yang ada di dunia saat ini terbagi menjadi 5 kelompok besar yaitu :
  1. Kerah Biru.
    Kerah biru atau dengan nama lain yaitu para pekerja yang menggunakan fisik mereka untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka menukarkan tenaga mereka untuk mendapatkan upah atau uang. Kerah biru punya keterbatasan dengan tenaga dan kesehatan fisik mereka. Saat mereka sakit mereka tidak bisa bekerja dan mendapatkan upah.
  2. Kerah Putih
    Kerah putih atau dengan nama lain yaitu pekerja yang menggunakan kemampuan dan skill mereka untuk melakukan pekerjaan. Mereka biasanya bekerja di belakang layar seperti staff, administrasi, pajak, akuntan, programmer dan lainnya.

    Di dalam kerah putih ada 2 tipe juga, yaitu si pencapai prestasi dan si perncari aman. 
    Mereka yang mencari prestasi akan mengupakan segala ide dan upaya mereka untuk mendapatkan presetasi di dalam pekerjaan mereka. Posisi mereka di dalam pekerjaan akan selalu aman karena daya upaya mereka akan diterima oleh perusahaan. Mereka juga akan memainkan politik di dalam pekerjaan mereka agar bisa mengamankan posisi mereka. Penghasilan mereka akan terus bertambah sesuai dengan kemampuan mereka.
    Berbeda dengan si pencari aman, mereka lebih cenderung menghindari politik dan konflik di dalam pekerjaan mereka dan mereka mencari keamanan dan kenyaman bagi mereka sendiri. Mereka hanya berpikir hanya untuk berkerja dan mendapatkan upah setiap bulannya. Pendapatan mereka akan cenderung stabil dan sedikit mengalami peningkatan.
  3. Penjualan
    Penjualan atau sales man dan sales girl. Mereka yang bekerja dibidang penjualan. Mereka dibayar dari berapa barang atau jasa yang berhasil mereka jual. Semakin banyak yang mereka jual maka mereka akan mendapat banyak penghasilan.
    Yang menjadi masalah bagi mereka adalah persaingan dengan sesama tenaga penjual dari dalam perusahaan yang sama ataupun dari perusahan lain. Hal ini akan berdampak pada bonus dan komisi yang mereka dapatkan. Mereka harus terus berlomba untuk mendapatkan bonus dan komisi yang mereka inginkan.
    Banyak di antara tenaga penjualan ini yang terlena dengan pendapatan mereka di awal dan mereka membelanjakan uang mereka dengan berlebih dan pada saat sistem bonus dan komisi berubah mereka akan mengalami kesulitan.
  4. Pemilik usaha konvesional
    Mereka yang bekerja dengan membuka usaha konvesional seperti toko, cafe, resto, salon, bengkel dan lainnya. Mereka yang punya usaha konvesional biasanya membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulai usaha mereka. Kadang mereka mendapatkan modal dari orang tua, dari tabungan gaji masa lalu, kongsi dengan teman atau juga dari pinjaman bank.
    Di zaman sekarang membangun usaha konvesional harus pandai melihat peluang dan pantang menyerah karena tantangan untuk bisnis konvesional saat ini sudah sangat komplek. Bukan hanya datang dari bidang usaha yang sama tapi juga tantangan dari kemajuan teknologi, perubahan cara berbelanja dan lainnya. Kita harus fokus pada pengembangan bisnis kita dan jangan banyak melihat pesaing kita, karena itu hanya akan membuang waktu kita untuk maju.
    Kalau modalnya dari pinjaman orang lain dan bank kita juga punya tanggung jawab untuk mengembalikannya. Jangan sampai kita terjerat hutang karena usaha kita tidak berkembang dengan semestinya.
  5. Investasi
    Investor adalah orang-orang yang memberikan uangnya kepada pihak lain untuk mengembangkan usaha pihak lain dan mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut. Hal ini membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang mendalam, tidak hanya sekedar memasukkan uang orang lain. Kita harus tahu track record owner bisnisnya, sop bisnisnya dan laporan keuangannya serta masa depan bisnis tersebut dalam jangka panjang.
    Mungkin ada cara lain yaitu dengan menanamkan uang kita ke pasar modal atau pasar saham. Apakah semudah itu? Tentu saja tidak. Pasar modal dan pasar saham itu seperti samudera yang alirannya deras dan banyak binatang buas di dalamnya. Kita harus punya banyak ilmu untuk menaklukaknya. Dan banyak orang yang hanya masuk karena tergiur keuntungan yang mereka dengar dari orang lain.

Kenapa Setiap Menstruasi Selalu Sakit Nyeri?

Natesh pembalut Herbal Pembalut yang dipakai banyak perempuan di Indonesia sekaligus para artis serta selegram terkenal. Info lebih lanjut h...